NAMA : AFFRI ABDULLAH
NPM : 20210247
KELAS : 4EB21
A. PENGERTIAN
HARGA TRANSFER
Dalam
definisi luas, harga transfer adalah nilai barang atau jasa yang ditransfer
oleh suatu pusat pertanggungjawaban ke pusat pertanggungjawaban yang lain.
Dalam definisi sempit, harga transfer adalah nilai barang dan jasa yang
ditransfer antara dua pusat laba atau lebih.
B. TUJUAN HARGA TRANSFER
Secara
umum, tujuan penetapan harga transfer adalah untuk memindahkan data keuangan di
antara departemen-departemen atau divisi-diisi perusahaan pada waktu mereka
saling menggunakan barang dan jasa satu sama. Selain itu, transfer
pricing digunakan untuk mengevaluasi kinerja divisi dan memotivasi manajer
divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan-keputusan yang serasi dengan
tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Sedangkan dalam lingkup perusahaan multinasional, transfer
pricing digunakan untuk, meminimalkan pajak dan bea yang mereka
keluarkan diseluruh dunia.
C. METODE HARGA TRANSFER
Beberapa
metode transfer pricing yang sering digunakan yaitu :
1.
Penentuan harga transfer berdasarkan biaya (cost-based transfer pricing)
Penentuan
harga transfer ini dipakai pada transfer antarperusahaan yang menggunakan
konsep pusat pertanggungjawaban biaya. Konsep ini sederhana dan menghemat
sumber daya, karena informasi biaya tersedia. Namun yang menjadi permasalahan
adalah ada bnayak definisi tentang biaya yang dipakai. Sebagian perusahaan
meenggunakan biaya variabel (variable costs), sebagian menggunakan biaya
penuh (full cost), biaya standar (standard cost), ada pula yang
menggunakan biaya aktual (actual cost).
2.
Penentuan harga transfer berdasarkan harga pasar (market basis
transfer pricing)
Jika
barang atau jasa yang ditransfer antar divisi atau antar perusahaan dalam grup
mempunyai harga pasar, maka pada umumnya harga pasar merupakan dasar yang
digunakan, terutama dilihat dari sudut pengukuran kinerja. Basis harga pasar
merupakan tolok ukur untuk menilai kinerja manajer divisi.
Barang-barang
yang diproduksi unit penjual dihargai sama dengan harga yang berlaku di pasar,
pada sisi divisi penjual ada kemungkinan untuk memperoleh profit, pada sisi
pembeli harga yang dibayarkan adalah harga yang sewajarnya. Namun yang menjadi
kelemahan utama dari sistem ini adalah jika harga suatu produk ternyata tidak
tersedia di pasar. Tidak semua barang-barang yang diperjual-belikan antar
divisi tersedia di pasar, misalnya pada suatu industri yang terdeferensiasi dan
terintegrasi seperti industri kertas, jika divisi penjual harus mengirim kertas
yang setengah jadi ke divisi lain, pasar tidak menyediakan harga kertas mentah
atau setengah jadi.
Jika
harga pasar tersedia atau dapat diperkirakan maka ada baiknya menggunakan harga
pasar. Meskipun demikian, jika tidak ada cara untuk memperkirakan harga
kompetitif, pilihan lainnya adalah mengembangkan harga transfer berdasarkan
biaya(cost-based transfer price).
3.
Penentuan harga transfer berdasarkan negosiasi (negotiated transfer prices)
Dalam
ketiadaan harga, beberapa perusahaan memperkenankan divisi-divisi dalam
perusahaan
yang berkepentingan dengan transfer pricing untuk menegosiasikan harga
transfer yang diinginkan. Yang harus diperhatikan dalam penentuan harga
transfer ini adalah biaya produksi, dan harus memiliki pengetahuan yang baik
tentang keinginan perusahaan secara keseluruhan. Namun kelemahannya adalah
negosiasi memakan waktu yang lama, mengulang pemeriksaan, dan revisi harga
transfer.
4. Penetuan harga transfer berdasarkan
arbitrase (arbitrationtransfer pricing)
Pendekatan
ini menekankan pada harga transfer berdasarkan interaksi kedua divisi dan pada
tingkat yang dianggap terbaik bagi kepentingan perusahaan tanpa adanya
pemaksaan mengenai keputusan akhir oleh salah satu divisi.
D. Aspek Internasional Harga Transfer
Transfer pricing sering juga disebut dengan intracompany
pricing, intercorporate pricing, interdivisional atau internal
pricing yang merupakan harga yang diperhitungkan untuk keperluan
pengendalian manajemen atas transfer barang dan jasa antar anggota (grup
perusahaan). Bila dicermati secara lebih lanjut, transfer pricing dapat
menyimpang secara signifikan dari harga yang disepakati (harga pasar).
Tujuan harga transfer berubah apabila melibatkan multinational
corporation (MNC) serta barang yang ditransfer melalui batas-batas negara.
Tujuan penentuan harga transfer internasional terfokus pada meminimalkan pajak,
bea, dan risiko pertukaran asing, bersama dengan meningkatkan suatu kompetitif
perusahaan dan memperbaiki hubungannya dengan pemerintah asing. Walaupun tujuan
domestik seperti motivasi manajerial dan otonomi divisi selalu penting, namun
seringkali menjadi sekunder ketika transfer internasional terlibat. Perusahaan
akan lebih fokus pada pengurangan pajak total atau memperkuat anak perusahaan
asing. Oleh karena itu transfer pricing juga sering dikaitkan dengan suatu
rekayasa harga secara sistematis yang ditujukan untuk mengurangi laba yang
nantinya akan mengurangi jumlah pajak atau bea dari suatu negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar